Lingkungan
Pendidikan
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pedagogik
Disusun
Oleh :
Kelompok 8
E-6
PROGRAM
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH CIREBON
2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin, karena
berkat rahmat dan ridho-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Selanjutnya shalawat beriring salam dilimpahkan kepada junjungan
nabi besar kita nabi Muhammad SAW,
seterusnya kepada semua keluarganya, sahabatnya dan pada segenap pengikutnya
sampai hari kiamat.
Makalah pada Mata Kuliah Pedagogik yang berjudul “Lingkungan Pendidikan” ini adalah
sebuah tugas kelompok dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pedagogik
pada program pendidikan guru sekolah dasar Universitas Muhammdiyah Cirebon.
Akhirnya, jika dalam penulisan
makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan baik teknik maupun strategi serta
materi-materi yang disajikan. kami mengharapkan kritikan dan saran yang
konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini, semoga amal baik niat
yang ikhlas dari segala pihak Allah SWT juga yang membalasnya. Dan terakhir
kami haturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para pembaca. Amin ya
rabbal’alamin.
Cirebon, April 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah ............................................................................. 2
C.
Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian
Lingkungan Pendidikan................................................... 3
B.
Jenis Lingkungan Pendidikan............................................................ 4
C.
Fungsi Lingkungan Pendidikan......................................................... 7
D.
Fungsi
Keluarga Dalam Pendidikan………………………………..
8
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 10
A.
Kesimpulan ....................................................................................... 10
B.
Saran.................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi
manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan
manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada
dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu
akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga
lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan.
Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia
untuk mancapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana
sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan
pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.
Dalam permasalahan ini, kami akan
menjelaskan pengaruh proses pendidikan dan hasil pendidikan seseorang dalam
tingkat dominasi antar tiga pusat pendidikan (pendidikan keluarga, pendidikan
sekolah, pendidikan masyarakat). Seperti yang dikatakan para pakar, memang
harus diakui dominasi lingkungan dalam mempengaruhi pendidikan seseorang secara
filsafati terpisah menjadi beberapa aliran-aliran pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lingkungan
pendidikan?
2. Apa saja jenis lingkungan
pendidikan?
3. Apa fungsi lingkungan pendidikan?
4. Apa fungsi keluarga dalam
pendidikan?
C.
Tujuan
1. Untuk memhami pengertian lingkungan
pendidikan.
2. Untuk mengetahui jenis lingkungan
pendidikan.
3. Untuk memahami dan mengetahui fungsi
lingkungan pendidikan.
4. Untuk mengetahui dan memahami fungsi
keluarga dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Lingkungan Pendidikan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang
dengan segala benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta mahluk hidupa lainnya. Lingkungan dibedakan menajdi lingkungan
alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan
sosial. Sebagai contoh saat berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa
teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di
sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-
hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja
kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di
sekitar.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik
secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai
faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan
pendidikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan,
yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
B.
Jenis Lingkungan Pendidikan
1. Jenis Lingkungan Pendidikan
Mengacu pada pengertian lingkungan pendidikan seperti
tertulis diatas, maka lingkungan pendidikan dapat dibedakan atau dikategorikan
menjadi 3 macam lingkungan yaitu :
a) lingkungan pendidikan keluarga
b) lingkungan pendidikan sekolah
c) lingkungan pendidikan masyarakat
Dan biasa disebut tripusat Oleh KI Hajar Dewantara
lingkungan ketiga disebut sebagai perkumpulan pemuda.
1) Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lembaga
pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak
serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab
memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang
dengan baik. Pendidikan keluarga disebut pendidikan utama karena di dalam
lingkungan ini segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan sebagian
dikembangkan. Bahkan ada beberapa potensi yang telah berkembang dalam
pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga
dapat dibedakan menjadi dua yakni :
a) Pendidikan prenatal (pendidikan
sebelum lahir)
Merupakan pendidikan yang
berlangsung selama anak belum lahir atau masih dalam kandungan. Pendidikan
prenatal lebih dipengaruhi kepada kebudayaan lingkungan setempat. Sebagai
contoh dalam masyarakat jawa dikenal berbagai macam upacara adat selama anak
masih ada dalam kandungan seperti neloni, mitoni. Selain upacara-upacara adat
untuk menyelamati anak yang masih dalam kandungan dalam masyarakat jawa dikenal
juga berbagai macam sirikan (hal-hal yang harus dihindari) selama anak masih
dalam kandungan.
Dalam kehidupan yang lebih modern
sekarang ini, terdapat pula model pendidikan prenatal. Seperti mendengarkan
lagu-lagu klasik selama anak masih dalam kandungan, melakukan pemerikasaan
rutin ke dokter kandungan atau mengkonsumsi nutrisi yang baik bagi si jabang
bayi adalah contoh-contoh pendidikan prenatal dalam kehidupan modern.
Secara sederhana pendidikan
prenatala dalam keluarga bertujuan untuk menjamin agar si jabang bayi sehat
selama dalam kandungan hingga nanti pada akhirnya dapat terlahir dengan proses
yang lancer dan selamat.
b) Pendidikan postnatal (pendidikan setelah
lahir)
Merupakan pendidikan manusia dalam
lingkungan keluarga di mulai dari manusia lahir hingga akhir hayatnya. Segala
macam ilmu kehidupan yang diperoleh dari keluarga merupakan hasil dari proses
pendidikan keluarga postnatal. Dari manusia lahir sudah diajari bagaimana
caranya tengkurap, minum, makan, berjalan hingga tentang ilmu agama.
Sama seperti pendidikan prenatal
yang tujuan adalah menjamin manusia lahir ke dunia, pendidikan postnatal
ditujukan sebagai jaminan agar manusia dapat menjadi manusia yang baik dan
tidak mengalami kesulitan berarti selama proses manusia hidup.
Bagaimana manusia bersikap tentang
segala macam lingkungannya di luar lingkungan keluarag sangat tergantung pada
bagaimana proses pendidikan keluarga berlangsung. Dalam dunia modern seperti
sekarang, bagaimana pendidikan keluarga berlangsung tidak sepenuhnya tergantung
pada orang tua namun bisa juga dipengaruhi oleh orang lain yang notabene bukan
bagian dari keluarga. Ini bisa terjadi karena kesibukan orangtua maka orangtua
lebih cenderung untuk menyewa orang lain untuk merawat (mengasuh) anaknya.
2) Lingkungan Pendidikan Sekolah
Selain keluarga, sekolah juga tak
kalah penting dalam perkembangan anak. Sejak
lama, sekolah telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak. Selama kurang
lebih lima sampai enam jam pada hampir setiap hari, umumnya anak-anak berada di
sekolah. Keterbatasan keluarga dalam menyediakan faslitas untuk belajar dan
pengetahuan orang tua akan ilmu-ilmu yang harus dipelajari anak merupakan
faktor yang mempengaruhi petingnya peran sekolah bagi anak.
Di sekolah anak diajari berbagai
ilmu pendidikan dan berbagi pengetahuan serta ketrampilan-keramilan, keberadaan
anak di sekolah mempengaruhi perilaku anak. Struktur dan iklim kelas juga
merupakan salah satu unsur pokok yang akan turut mewarnai perilaku anak. Guru
yang berperan sangat dominan dalam merancang, mengatur, dan mengisi aktivitas
kelas. Sedangkan anak lebih cenderung mengikuti apa yang dikehendaki atau
ditugaskan oleh guru. Pola kegiatan seperti itu diprediksikan akan sangat
membosankan dan menyiksa anak-anak, karena kegiatan mereka lebih terbatas pada
memperhatikan dan mencatat pembicaraan dan tulisan guru.
Karena sekolah itu sengaja
disediakan atau dibangun khusus untuk tempat pendidikan, maka tak heran jika
kita golongkan sekolah sebagai tempat atau lembaga pendidikan kedua sesudah
keluarga, lebih-lebih mempunyai fungsi melanjutkan pendidikan kelurga dengan
guru sebagai ganti orang yang harus ditaati.
3) Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat
merupakan lingkungan lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami
dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah
lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan
demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami
seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik
pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-pengertian
(pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
2. Hubungan Antara Lingkungan Pendidikan dengan
Proses Pendidikan Manusia
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan
kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
a) pembimbingan dalam upaya pemantapan
pribadi yang berbudaya
b) pengajaran dalam upaya penguasaan
pengetahuan
c) pelatihan dalam upaya pemahiran
keterampilan.
C.
Fungsi Lingkungan Pendidikan
Terhadap Proses Pendidikan Manusia
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu
peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya
berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan
pendidikan yang optimal. Antara lingkungan yang sau dengan lingkungan yang lain
tidka mungkin untuk berdiri sendiri. Terdapat hubungan timbale balik dan saling
mempengaruhi antar lingkungan pendidikan.
Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan
sifat manusia. Lingkungan sekolah sebagai bekal skil dan ilmu pengetahuan,
sedangkan lingkungan masayarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang
diperoleh di keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan
kemampuan diri.
Melihat hal diatas maka sudah selayaknya terdapat koordinasi
antar lingkungan sehingga terjadi keselarasan dan keserasian dalam menjadikan
manusia yang berpendidikan dan berkepribadian unggul.
D.
Fungsi Keluarga Dalam Pendidikan
Ruang lingkup tanggung
jawab pendidikan dalam lingkungan keluarga ditentukan atas fungsi-fungsi.
Menurut Nur’aeni (2010) ada 8 fungsi keluarga dalam tanggung jawab pendidikan,
yaitu :
1)
Fungsi Edukasi
Fungsi edukasi
terkait dengan pendidikan anak secara khusus dan pembinaan anggota keluarga
pada umumnya. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa “keluarga adalah pusat
pendidikan yang utama dan pertama bagi anak”. Fungsi pendidikan amat
fundamental untuk menanamkan nilai-nilai dan sistem perilaku manusia dalam
keluarga.
2)
Fungsi Sosialisasi
Fungsi
sosialisasi bertujuan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat. Anak
adalah pribadi yang memiliki sifat kemanusiaan sebagai makhluk individu dan
juga sebagai makhluk sosial. Menarik untuk memaknai pendapat Karl Mannheim yang
dikutip oleh MI Soelaeman (1994), bahwa “anak tidak didik dalam ruang dan
keadaan yang abstrak, melainkan selalu di dalam dan diarahkan kepada kehidupan
masyarakat tertentu.”. Dengan demikian anak memiliki prinsip sosialitas,
disamping prinsip individualitas. Prinsip sosialitas, mengharuskan anak dibawa
dan diarahkan untuk mengenali nilai-nilai sosial lingkungannya oleh orang
tuanya.
3)
Fungsi Proteksi
Tujuan dari
fungsi proteksi yaitu untuk melindungi anak bukan saja secara fisik, melainkan
pula secara psikis. Secara fisik fungsi perlindungan ditujukan untuk menjaga
pertumbuhan biologisnya sehingga dapat menjalankan tugas secara proporsional.
Disamping itu fungsi proteksi psikis dan spiritual yaitu dengan mengendalikan
anak dari pergaulan negatif dan sikap lingkungan yang cenderung menekan
perkembangan psikologinya.
4)
Fungsi Afeksi
Fungsi ini terkait dengan emosional anak. Anak akan
merasa nyaman apabila mampu melakukan komunikasi dengan keluarganya dengan
totalitas seluruh kepribadiannya. Kasih sayang yang dicurahkan kepada anak akan
memberi kekuatan, dukungan atas kehiduapn emosionalnya yang berpengaruh pada
kualitas hidupnya di masa depan.
5)
Fungsi Religius
Yang dimaksud
adalah fungsi keluarga untuk mengarahkan anak ke arah pemerolehan keyakinan
keberagamaannya yang benar. Keluarga menjadi kendali utama yang dapat
menunjukkan arah menjadi Islam yang kaffah atau sekuler.
6)
Fungsi Ekonomis
Fungsi ini
berkaitan dengan pemenuhan selayaknya kebutuhan yang bersifat materi. Secara
normatif anak harus dipersiapkan agar kelak memikul tanggung jawab ekonomi
keluarga, membangun kepribadian yang mandiri bukan menjadi objek pemaksaan
orang tua.
7)
Fungsi Rekreasi
Memberikan
wahana dan situasi yang memungkinkan terjadinya kehangatan, keakraban,
kebersamaan dan kebahagiaan bersama seluruh anggota keluarga.
8)
Fungsi Biologis
Faktor biologis
adalah faktor alamiyah manusia. Faktor ini meliputi perlindungan kesehatan,
termasuk juga memperhatikan pertumbuhan biologisnya serta perlindungan terhadap
hubungan seksualnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia
yang unggu baik secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya
tergantung tentang bagaiamana sistem pendidikan di jalankan oleh lingkungan
pendidikan formal. Namun juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta
lingkungan masyarakat.
Antara lingkungan pendidikan yang satu dan lingkungan yang
lain yang disebut sebgaia tripusat pendidikan tidak dapat berdiri sendiri,
namun ada hubungan saling mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan.
B.
Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan
yang maksimal diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka
diperlukan sebuah koordinasi antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan
kirikulum lingkungan formal (sekolah) baiknya untuk mepertimbangankan faktor
lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan
keluarga anak didik dan tokoh masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Munib
Achmad, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang. UPT MKK UNNES
Tirtarahardja,
Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
http://www.suwayuwo.com/2011/11/fungsi-keluarga-dalam-pendidikan-anak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan sampaikan komentar anda pada kolom yang tersedia.terimakasih