Rabu, 23 April 2014

LINGKUNGAN PENDIDIKAN DALAM PEDAGOGIK



Lingkungan Pendidikan
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pedagogik








Disusun Oleh  :       
Kelompok  8

E-6







PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2013

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin, karena berkat rahmat dan ridho-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selanjutnya shalawat beriring salam dilimpahkan kepada junjungan nabi besar kita nabi Muhammad  SAW, seterusnya kepada semua keluarganya, sahabatnya dan pada segenap pengikutnya sampai hari kiamat.
Makalah pada Mata Kuliah Pedagogik yang berjudul “Lingkungan Pendidikan”  ini adalah sebuah tugas kelompok dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pedagogik pada program pendidikan guru sekolah dasar Universitas Muhammdiyah Cirebon.
Akhirnya, jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan baik teknik maupun strategi serta materi-materi yang disajikan. kami mengharapkan kritikan dan saran yang konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini, semoga amal baik niat yang ikhlas dari segala pihak Allah SWT juga yang membalasnya. Dan terakhir kami haturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para pembaca. Amin ya rabbal’alamin.




  Cirebon, April 2013


Penyusun






DAFTAR ISI
                                                                                                                     
KATA PENGANTAR .....................................................................................   i
DAFTAR ISI ....................................................................................................   ii
BAB I   PENDAHULUAN ..............................................................................   1
A.    Latar Belakang ..................................................................................   1
B.    Rumusan Masalah .............................................................................   2
C.    Tujuan ...............................................................................................   2
BAB II  PEMBAHASAN ................................................................................   3
A.    Pengertian Lingkungan Pendidikan...................................................   3
B.    Jenis Lingkungan Pendidikan............................................................   4
C.    Fungsi Lingkungan Pendidikan.........................................................   7
D.    Fungsi Keluarga Dalam Pendidikan………………………………..    8
BAB III PENUTUP ..........................................................................................   10
A.    Kesimpulan .......................................................................................   10
B.    Saran..................................................................................................   10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................   11













BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan.
Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.
Dalam permasalahan ini, kami akan menjelaskan pengaruh proses pendidikan dan hasil pendidikan seseorang dalam tingkat dominasi antar tiga pusat pendidikan (pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, pendidikan masyarakat). Seperti yang dikatakan para pakar, memang harus diakui dominasi lingkungan dalam mempengaruhi pendidikan seseorang secara filsafati terpisah menjadi beberapa aliran-aliran pendidikan.

B.          Rumusan Masalah    
1.   Apa pengertian lingkungan pendidikan?
2.   Apa saja jenis lingkungan pendidikan?
3.   Apa fungsi lingkungan pendidikan?
4.   Apa fungsi keluarga dalam pendidikan?

C.          Tujuan
1.   Untuk memhami pengertian lingkungan pendidikan.
2.   Untuk mengetahui jenis lingkungan pendidikan.
3.   Untuk memahami dan mengetahui fungsi lingkungan pendidikan.
4.   Untuk mengetahui dan memahami fungsi keluarga dalam pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidupa lainnya. Lingkungan dibedakan menajdi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Sebagai contoh saat berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan- hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.

B.          Jenis Lingkungan Pendidikan
1.   Jenis Lingkungan Pendidikan
Mengacu pada pengertian lingkungan pendidikan seperti tertulis diatas, maka lingkungan pendidikan dapat dibedakan atau dikategorikan menjadi 3 macam lingkungan yaitu :
a)     lingkungan pendidikan keluarga
b)     lingkungan pendidikan sekolah
c)     lingkungan pendidikan masyarakat
 Dan biasa disebut tripusat Oleh KI Hajar Dewantara lingkungan ketiga disebut sebagai perkumpulan pemuda.
1)   Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Pendidikan keluarga disebut pendidikan utama karena di dalam lingkungan ini segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan sebagian dikembangkan. Bahkan ada beberapa potensi yang telah berkembang dalam pendidikan keluarga.  Pendidikan keluarga dapat dibedakan menjadi dua yakni :
a)   Pendidikan prenatal (pendidikan sebelum lahir)
Merupakan pendidikan yang berlangsung selama anak belum lahir atau masih dalam kandungan. Pendidikan prenatal lebih dipengaruhi kepada kebudayaan lingkungan setempat. Sebagai contoh dalam masyarakat jawa dikenal berbagai macam upacara adat selama anak masih ada dalam kandungan seperti neloni, mitoni. Selain upacara-upacara adat untuk menyelamati anak yang masih dalam kandungan dalam masyarakat jawa dikenal juga berbagai macam sirikan (hal-hal yang harus dihindari) selama anak masih dalam kandungan.
Dalam kehidupan yang lebih modern sekarang ini, terdapat pula model pendidikan prenatal. Seperti mendengarkan lagu-lagu klasik selama anak masih dalam kandungan, melakukan pemerikasaan rutin ke dokter kandungan atau mengkonsumsi nutrisi yang baik bagi si jabang bayi adalah contoh-contoh pendidikan prenatal dalam kehidupan modern.
Secara sederhana pendidikan prenatala dalam keluarga bertujuan untuk menjamin agar si jabang bayi sehat selama dalam kandungan hingga nanti pada akhirnya dapat terlahir dengan proses yang lancer dan selamat.
b)    Pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)
Merupakan pendidikan manusia dalam lingkungan keluarga di mulai dari manusia lahir hingga akhir hayatnya. Segala macam ilmu kehidupan yang diperoleh dari keluarga merupakan hasil dari proses pendidikan keluarga postnatal. Dari manusia lahir sudah diajari bagaimana caranya tengkurap, minum, makan, berjalan hingga tentang ilmu agama.
Sama seperti pendidikan prenatal yang tujuan adalah menjamin manusia lahir ke dunia, pendidikan postnatal ditujukan sebagai jaminan agar manusia dapat menjadi manusia yang baik dan tidak mengalami kesulitan berarti selama proses manusia hidup.
Bagaimana manusia bersikap tentang segala macam lingkungannya di luar lingkungan keluarag sangat tergantung pada bagaimana proses pendidikan keluarga berlangsung. Dalam dunia modern seperti sekarang, bagaimana pendidikan keluarga berlangsung tidak sepenuhnya tergantung pada orang tua namun bisa juga dipengaruhi oleh orang lain yang notabene bukan bagian dari keluarga. Ini bisa terjadi karena kesibukan orangtua maka orangtua lebih cenderung untuk menyewa orang lain untuk merawat (mengasuh) anaknya.
2)   Lingkungan Pendidikan Sekolah
Selain keluarga, sekolah juga tak kalah penting dalam perkembangan anak. Sejak lama, sekolah telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak. Selama kurang lebih lima sampai enam jam pada hampir setiap hari, umumnya anak-anak berada di sekolah. Keterbatasan keluarga dalam menyediakan faslitas untuk belajar dan pengetahuan orang tua akan ilmu-ilmu yang harus dipelajari anak merupakan faktor yang mempengaruhi petingnya peran sekolah bagi anak.
Di sekolah anak diajari berbagai ilmu pendidikan dan berbagi pengetahuan serta ketrampilan-keramilan, keberadaan anak di sekolah mempengaruhi perilaku anak. Struktur dan iklim kelas juga merupakan salah satu unsur pokok yang akan turut mewarnai perilaku anak. Guru yang berperan sangat dominan dalam merancang, mengatur, dan mengisi aktivitas kelas. Sedangkan anak lebih cenderung mengikuti apa yang dikehendaki atau ditugaskan oleh guru. Pola kegiatan seperti itu diprediksikan akan sangat membosankan dan menyiksa anak-anak, karena kegiatan mereka lebih terbatas pada memperhatikan dan mencatat pembicaraan dan tulisan guru.
Karena sekolah itu sengaja disediakan atau dibangun khusus untuk tempat pendidikan, maka tak heran jika kita golongkan sekolah sebagai tempat atau lembaga pendidikan kedua sesudah keluarga, lebih-lebih mempunyai fungsi melanjutkan pendidikan kelurga dengan guru sebagai ganti orang yang harus ditaati.



3)  Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
2.    Hubungan Antara Lingkungan Pendidikan dengan Proses Pendidikan Manusia
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
a)     pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
b)     pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
c)     pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.

C.          Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan Manusia
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Antara lingkungan yang sau dengan lingkungan yang lain tidka mungkin untuk berdiri sendiri. Terdapat hubungan timbale balik dan saling mempengaruhi antar lingkungan pendidikan.
Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia. Lingkungan sekolah sebagai bekal skil dan ilmu pengetahuan, sedangkan lingkungan masayarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri.
Melihat hal diatas maka sudah selayaknya terdapat koordinasi antar lingkungan sehingga terjadi keselarasan dan keserasian dalam menjadikan manusia yang berpendidikan dan berkepribadian unggul.






D.          Fungsi Keluarga Dalam Pendidikan
Ruang lingkup tanggung jawab pendidikan dalam lingkungan keluarga ditentukan atas fungsi-fungsi. Menurut Nur’aeni (2010) ada 8 fungsi keluarga dalam tanggung jawab pendidikan, yaitu :
1)   Fungsi Edukasi
Fungsi edukasi terkait dengan pendidikan anak secara khusus dan pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa “keluarga adalah pusat pendidikan yang utama dan pertama bagi anak”. Fungsi pendidikan amat fundamental untuk menanamkan nilai-nilai dan sistem perilaku manusia dalam keluarga.
2)   Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi bertujuan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat. Anak adalah pribadi yang memiliki sifat kemanusiaan sebagai makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial. Menarik untuk memaknai pendapat Karl Mannheim yang dikutip oleh MI Soelaeman (1994), bahwa “anak tidak didik dalam ruang dan keadaan yang abstrak, melainkan selalu di dalam dan diarahkan kepada kehidupan masyarakat tertentu.”. Dengan demikian anak memiliki prinsip sosialitas, disamping prinsip individualitas. Prinsip sosialitas, mengharuskan anak dibawa dan diarahkan untuk mengenali nilai-nilai sosial lingkungannya oleh orang tuanya.
3)     Fungsi Proteksi
Tujuan dari fungsi proteksi yaitu untuk melindungi anak bukan saja secara fisik, melainkan pula secara psikis. Secara fisik fungsi perlindungan ditujukan untuk menjaga pertumbuhan biologisnya sehingga dapat menjalankan tugas secara proporsional. Disamping itu fungsi proteksi psikis dan spiritual yaitu dengan mengendalikan anak dari pergaulan negatif dan sikap lingkungan yang cenderung menekan perkembangan psikologinya.
4)     Fungsi Afeksi
Fungsi ini terkait dengan emosional anak. Anak akan merasa nyaman apabila mampu melakukan komunikasi dengan keluarganya dengan totalitas seluruh kepribadiannya. Kasih sayang yang dicurahkan kepada anak akan memberi kekuatan, dukungan atas kehiduapn emosionalnya yang berpengaruh pada kualitas hidupnya di masa depan.
5)     Fungsi Religius
Yang dimaksud adalah fungsi keluarga untuk mengarahkan anak ke arah pemerolehan keyakinan keberagamaannya yang benar. Keluarga menjadi kendali utama yang dapat menunjukkan arah menjadi Islam yang kaffah atau sekuler.
6)     Fungsi Ekonomis
Fungsi ini berkaitan dengan pemenuhan selayaknya kebutuhan yang bersifat materi. Secara normatif anak harus dipersiapkan agar kelak memikul tanggung jawab ekonomi keluarga, membangun kepribadian yang mandiri bukan menjadi objek pemaksaan orang tua.
7)     Fungsi Rekreasi
Memberikan wahana dan situasi yang memungkinkan terjadinya kehangatan, keakraban, kebersamaan dan kebahagiaan bersama seluruh anggota keluarga.
8)     Fungsi Biologis
Faktor biologis adalah faktor alamiyah manusia. Faktor ini meliputi perlindungan kesehatan, termasuk juga memperhatikan pertumbuhan biologisnya serta perlindungan terhadap hubungan seksualnya.












BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggu baik secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang bagaiamana sistem pendidikan di jalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat.
Antara lingkungan pendidikan yang satu dan lingkungan yang lain yang disebut sebgaia tripusat pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada hubungan saling mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan.

B.          Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah koordinasi antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kirikulum lingkungan formal (sekolah) baiknya untuk mepertimbangankan faktor lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan tokoh masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan.













DAFTAR PUSTAKA

Munib Achmad, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang. UPT MKK UNNES
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

http://www.suwayuwo.com/2011/11/fungsi-keluarga-dalam-pendidikan-anak.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan sampaikan komentar anda pada kolom yang tersedia.terimakasih